Satu Tahun Menjadi Ibumu, Zhen…

Cerita tentang kehamilan pertama saya, sepertinya selalu jadi cerita yang begitu membekas dan terkenang. Saya bisa sangat bersemangat menceritakan masa-masa hamil Zhen; bahkan masa-masa penantian sebelum Zhen datang. Mungkin karena 10 bulan menunggu Zhen datang, bagi saya adalah waktu yang sudah sangat lama (karena saya sendiri pacaran 10 tahun lebih sebelum akhirnya menikah, sehingga menunggu…

Keyakinan yang Tak Bercela

Pagi ini, 12 Maret 2016, grup Whatsapp di ponsel saya mengharu biru dengan kabar pernikahan Windu Cahyo Saputro dan teman seangkatan saya, Yuniar Dias Sutisna pukul 9 tadi. Apa yang membuatnya istimewa? Bukankah setiap hari orang melangsungkan pernikahan? Sekitar sebulan lalu, kabar mengejutkan datang. Windu dikabarkan mengalami kecelakaan, yang mana kakinya terpaksa diamputasi. Saat kabar…

(Marriage Life #8) Tentang Tuntutan, Pengertian, dan Penerimaan

Menjalani pernikahan jarak jauh bukanlah hal mudah. Kebersamaan selama hampir 10 tahun pun tidak membuat saya merasa 'sudah cukup' berduaan. Jelas. Karena pacaran sangat jauh berbeda dengan pernikahan; terutama jika pacaranmu normatif --you know what I mean. Beberapa hari ditinggal pria yang saya cintai ini untuk menjalani diklat, sementara saya harus kembali ke Purworejo, sebelum…

(Marriage Life #7) See You Again

Aku masih duduk membaca novelku, sambil sesekali menengok ke arahmu yang tertidur pulas. Ah, kamu pasti kelelahan. Pasti bukan hal mudah menyesuaikan diri dengan kecepatan gerak Ibukota. Bukan hal yang mudah setiap hari harus berangkat jam 7 pagi, menembus kemacetan, lalu pulang selepas Maghrib, yang juga masih berebut masuk Trans Jakarta. Kemarin, kamu membawaku berkeliling,…

(Marriage Life #6) Happy One Month

Sayangku, Suamiku... Sebelum memutuskan mengiyakan melimpahkan surgaku di tanganmu, dirimu sudah jauh lebih paham... Bahwa gadis yang kamu cintai ini adalah gadis yang jarang bisa diam, Bahwa gadis yang kamu cintai ini adalah gadis dengan mimpi yang tidak sederhana, Bahwa wanita yang sekarang kamu nikahi ini adalah wanita dengan seabrek usaha untuk menyelesaikan mimpi-mimpi yang…

(Marriage Life #5) Long Distance Marriage

Pernikahan bagi kami adalah rangkaian dari keputusan demi keputusan, kesepakatan demi kesepakatan, pembelajaran demi pembelajaran; rangkaian pemenuhan takdir demi takdir. Takdir Allah ketika itu, datang dengan keputusan pernikahan kami. Tidak main-main. Persiapan pernikahan kami hanya satu bulan. Lima mingguan lebih tepatnya. Bersamaan dengan persiapan pernikahan itu, saya sudah fix jadwal untuk penelitian tahap awal. Tidak…

(Marriage Life #4)

Mohon ampunkan padaNya, atas ketidakhadiranku di sisimu, Ketika harusnya akulah yang menata semua baju-bajumu, memasukkannya ke koper, membeli apa-apa yang kurang... Mohon ampunkan padaNya, atas ketidakhadiranku di sisimu, Ketika harusnya aku menemani tidurmu di saat-saat menjelang keberangkatanmu... Mohon ampunkan padaNya, atas ketidakhadiranku di sisimu, Ketika harusnya aku masih bisa menyiapkan sarapan sehat seperti permintaanmu, membuatkan…

(Marriage Life #3) Aku dan Kamu… Kita…

Senja tadi, saya membuka Path dan menemukan adik kelas saya memposting tulisan ini. Saya tersenyum. Karena sungguh, apa yang tertulis dalam postingan tersebut benar adanya. Baru beberapa hari yang lalu saya menikah. Baru sekian hari juga saya belajar bagaimana menjadi istri. Beberapa kebiasaan saya jelas berubah. Menjelang pernikahan kami, kami diskusikan banyak hal, termasuk membuat…

(Marriage Life #1) Ini Disebut… Adaptasi

Siapa bilang menikahi laki-laki yang sudah dicintai selama 11 tahun itu mudah? Siapa bilang tidak butuh pengenalan lagi? Hari ketiga saya berstatus sebagai istri, saya terkaget-kaget dengan beberapa kebiasaan laki-laki yang saat ini menjadi suami saya. Salah satunya adalah kebiasaannya mencuci. Sebelum menikah, saya terbiasa mencuci sehari sekali. Hampir tidak pernah saya menumpuk cucian selama…

Suatu Masa di 17 April 2015

Sepuluh tahun sudah aku ‘menyimpan’mu dalam hidupku. Nyaris separuh usia kuhabiskan untuk ‘menyimpan’mu. Hari itu, ketika aku nekat sampaikan padamu apa yang ada di kepala dan hatiku, sedikitpun aku tidak berpikir aku akan berpisah denganmu. Aku tidak berpikir kelak aku harus susah payah melupakanmu. Kamu ingat, di suatu senja yang gerimis, aku menangis mengatakan ini…