Pada air mata, aku masih bisa bersyukur karena memikirkanmu. Sebab, tanpa itu, aku tak akan pernah bisa menulis dengan jiwaku. Sebab, setiap kata adalah bisikan kerinduan padamu. Tidakkah kau menyadari seluruh isi otakku adalah dirimu?

Pada setiap kisah mengalir, ada dirimu di situ. Pada setiap puisi panjang yang memuja cinta, kau ada di sana. Ya, Tuhan, alangkah kayanya aku karena cinta padanya. Meski itu amat meremukkan pada waktu yang sama…

Aku berusaha merindukanmu dalam senyum. Bahwa setiap kehidupan hanyalah pembagian peran. Aku kebagian sesuatu yang tak terbayangkan. Memikirkan seseorang sampai habis seluruh waktuku…

Ah, menangis dan tersenyum dalam waktu yang sama…

(Tasaro GK, dalam Kinanthi)
Posted from WordPress for Android

Leave a comment